REVEALED
|
Misaki & Sato |
|
*TIIIIIIIIIIIIIIIITTT*
mobil dibelakang mengklaksonnya.
Lampu
lalu lintas sudah berganti Hijau,
Len
tersadar.
“ah!”mereka langsung kembali ke posisi semula.
Wajah mereka berdua merah padam.
“um..., a-ada.. k-kotoran di dekat pi-pi mu..”kata len
terbata-bata.
“..ah! heheh,, i-iya.. t-terima kasih len”yuta
menghapus kotoran di pipinya.
“padahal tidak
ada apa-apa, apa dia melakukannya dengan sengaja?”yuta merasa gugup.
Sesampainya dirumah yuta,
“t-terima kasih len..”wajah yuta masih memerah.
“i-iya..”wajah len memerah juga.
“sampai jumpa len.., hati-hati ya..”
Len hanya tersenyum padanya.
“ah... kenapa
aku begitu berdebar-debar?!”ucap yuta dalam hati.
“aish!
Seharusnya dia tahu apa yang dia lakukan itu!! .. dasar homo!!”
*TFFT* yuta tepar di kasurnya.
“....” ingatan yuta masih tentang yang tadi,
“... wajahnya
begitu dekat.. huh! Sial.. apa yang dia pikirkan waktu itu.”
“anak itu!
Apa dia Homo?! Atau bagaimana?!”
Yuta membuka ponselnya, dan memutar lagu yang dinyanyikan
len.
┯Anata- L’arc~en~ciel.
“lagu ini.. dia
katakan.. untuk orang yang selalu ada untuknya.., dan dia sepertinya menyukainya..”yuta
terus berpikir sambil mendengarkan lagu itu.
Hingga ia tertidur.
Di sekolah,
Len bersikap seperti kejadian semalam tidak ada sama
sekali.
“aneh, apa hanya
aku saja yang merasakan ini?”yuta memandangi len.
Len berbicara dengan siswa lain di depan kelas.
“ah!, Yuta!!”panggilnya.
“dia benar-benar
normal sekali, lalu... yang semalam itu siapa?”yuta bingung.
“p-pagi Len..”jawab yuta.
“kau kenapa?”tanyanya.
“u-um.. tidak ada apa-apa”yuta masuk kekelas.
3 hari
kemudian.
Pengumuman kontestan bernyanyi sudah terpampang di
Mading untuk Tokyo High School.
“Waahh!!”
“woaa!! Aku mau lihat!”
“hey minggir!!”
Yuta baru tiba di sekolahnya.
“hmmm.. ramai
sekali di madding..”ia melihat ke arah banyak orang.
“Yuta!!” seseorang membaca
nama
yuta dari mading.
“..! eh? Kenapa
dengan orang itu?”yuta melihat ke arah
suara.
“a-aku tidak percaya dia masuk Tes J-Idol!”kata
seseorang lagi sambil berbisik.
“Hey! Kenapa kau sebut namaku?!”Tanya yuta dari jauh.
“uh.. t-tidak”
Yuta menuju kesana.
Tiba-tiba dari belakang,,
“Yuta-kun!!”
Yuta menoleh ke belakang.
“ishihara..”yuta senyum.
“ah! *ara melihat keramaian* hari ini pengumuman kontestan
terpilih!”kata ara.
“APA!!” yuta terkejut dan langsung menuju pusat keramaian.
“y-yuta!”
“YATTTTAAAAAAAAAAAA!!”ia teriak di tengah-tengah
keramaian.
“uh!? Ada apa yuta?”
“Aku masuk ke dalam daftar ini ara!”kata yuta senyum.
“woaaahhhhh!!! SELAMAT YUTA!!”
Ara mendekat kearah mading,
(!)
... “..L-len????????????
D-dia... masuk ke dalam daftar juga?!”
“um.. yuta?!”
“ada apa ara?”
“apa ini benar?!”ara menunjuk nama Len.
“(!) aku lupa,
ara tidak tahu soal ini”
“um... heheh seperti yang kau lihat, itu benar”kata
yuta.
“..kenapa .. dia
tidak memberitahuku?”
“yuta kau tahu tentang ini kan?”
“....”yuta hanya diam.
“kenapa kau tidak memberitahuku yuta?!..aku ingin
sekali melihatnya bernyanyi..”
“... karena, orang yang pantas memberitahumu itu,
orang yang kau tunjuk namanya di mading, ‘Inoue Len’..”
“.....”ara hanya terdiam.
“kenapa dia
harus marah padaku?=.=”
Ia segera pergi dari sana.
“len benar-benar
aneh!”ara kecewa.
“hey kau tahu!! Len masuk nominasi!”seru siswi kelas
lain di koridor.
“iya! Untung saja waktu itu Shotaro salah kirim pesan
ke nomorku hahaha!”
“iya! Kalau tidak, pasti kita tidak melihat penampilannya
yang luar biasa itu!”
“oh ya, kalian tahu aku dengar Len hanya memberitahu
Yuta tentang partisipasinya di lomba, tapi sayang.. yuta menyebar itu ke
Shotaro hahaha”
Ara mendengar percakapan mereka.
“..dia
h-hanya memberitahu yuta??..”
“hahahah aku suka sekali melihat Len dan Yuta bersama,
mereka benar-benar Yaoi-Couple !”
“iya! Aku juga!, apalagi waktu opening kemarin, dia
mengatakan itu sambil melihat Yuta, haha ini aneh tapi nyata sekali”
“.... mereka
benar, ini aneh sekali... apa Len itu.. punya kelainan?”pikir ara.
Di
kelas,
Joe
menepuk pundak yuta, “WOAH!! Selamat untukmu ya!! Kau terpilih , aku tidak
nyangka kau bisa masuk nominasi”kata joe.
Yuta
melihat Len duduk di bangkunya.
Len
melihat Yuta.
Yuta
langsung buang muka, “apa yang
dipikirkannya, sampai sekarang aku tidak bisa biasa-biasa saja padanya.. hufft!
Tenang Misaki!.. ini Misi Penting!”ia tarik nafas dan membuangnya pelan-pelan.
“hee?
Kau kenapa yuta?”tanya joe.
“u-um..
t-tidak ada”
Tiba-tiba
seseorang merangkul Yuta,
“Hey
KAU! Selamat Ya! Aku tidak nyangka kau bisa masuk”Ujar Rio.
Waktu
itu Len berdiri,
“E???”rio,
joe, dan yuta melihat Len.
“...uh,.. kenapa dia harus merangkulnya..”ucap
Len dalam hati.
“oh ya
Len! Kau juga masuk Nominasi! SELAMAT YA”ujar rio.
“kau
tidak perlu merangkul yuta, kalian seperti homo saja”kata len keluar dari
kelas.
“EHH!!
Hey! Jangan berbicara seenaknya!, ini rangkulan pertemanan”kata rio melepas
rangkulannya.
“kenapa dia jadi aneh tiba-tiba..”yuta
memerhatikan len keluar dari kelas.
Di
Koridor,
“Len!”panggil
seseorang.
Len
menoleh ke samping, “oh ara. Ada apa?”tanyanya.
Ara
duduk disampingnya. “aku ingin tanya sesuatu padamu”
“apa
itu?”
“aku
lihat namamu masuk nominasi di J-Idol..”
“lalu?”
“bukankah
kau tidak ikut len, kenapa kau tidak katakan padaku!”
“.....
maaf ara”
“aku
bahkan tidak melihatmu saat bernyanyi!, a-aku ini pacarmukan!???”
“...aku
tidak ingin kau melihatku bernyanyi ara..”kata Len.
“umm...
aku dengar juga dari siswi-siswi yang membicarakanmu saat bernyanyi, kau
menyanyikan lagu untuk seseorang yang selalu ada untukmu... dan aku juga
dengar.., kau hanya memberitahu yuta..”
“...”len
hanya diam.
“dan
kau tidak ingin aku melihatmu, karena lagu itu. Bukan untukku kan Len?”tanya
ara.
“...”len
tetap diam.
“katakan
sesuatu! Jangan hanya diam!!”
“...”Len
memeluk ara tiba-tiba.
“...”ara
terkejut.
Yuta
datang ke tempat mereka duduk, dan..
“.....m-mereka”
Semua
orang melihat Len memeluk ara.
“wah
j-jadi benar, mereka pacaran sekarang”ujar siswa yang melihatnya.
Yuta
langsung pergi dari tempat itu.
“jangan
membuat kesimpulan sendiri, ara... Yuta... dia sahabatku..”kata len.
“..sudah
lama sekali, .. kau tidak memelukku seperti ini..”
Len
melepas pelukannya, tetapi ara malah memeluknya lebih erat lagi.
“...jangan
di lepas dulu len. Ku mohon...”
“...baiklah..”
“t-terima
kasih Len..”
“..apa yang sudahku lakukan..”tanya len
dalam hati.
Di
Kelas,
“Ohayou
gozaimasu sensei!!”
“Ohayou..”
Semua
murid duduk kembali.
“Kalian
sudah membaca mading?”tanya sensei.
“sudah
sensei!”
“aku
lihat di mading, Len menduduki tempat pertama di Bagian SMA.”ucap sensei.
“...”len
hanya diam.
“hei..
kenapa kau hanya diam?! Bilang terima kasih atau apa.. jangan hanya tunjukan
sikap sok dinginmu itu”kata yuta sambil berbisik ke arah len.
“...”len
tetap diam.
“Selamat
Len!, ahh aku juga lihat Yuta, kau juga masuk nominasi”
“AH!!
HAHAHA i-itu... tentu saja!, aku kan sudah berjanji akan tunjukkan kalau aku
akan menang!”kata yuta.
“=..=”len
hanya diam.
“Selamat
untuk Kalian berdua ya!”kata sensei sambil tersenyum.
“haaah,
aku heran kenapa yuta bisa masuk nominasi”kata tomoya tiba-tiba.
=___=)”...
“hey
tidak ada yang tidak mungkin didunia ini kan!”kata yuta.
“hei-hei
sudah-sudah! Yang penting dari kelas kita ada 2 orang yang masuk nominasi”kata
sensei.
“um..
j-idol akan dimulai bulan depan. Kalian bersiap-siap untuk latihan keras kali
ini, Yuta.. Len!”kata sensei.
“Baik
sensei! Aku akan berusaha keras!”kata yuta.
“...”len
hanya diam.
“eh??
Hey! Kenapa kau hanya diam saja!, kau harus tunjukkan semangatmu!”
“...um!”len
hanya mengangguk.
“=..= dia ini orang yang aneh..”ucap yuta
dalam hati.
“baiklah
pelajaran kita mulai!”kata senseinya.
Len
membuka bukunya.
“bulan depan.. J-Idol, apa aku tidak ikut
saja..”ucapnya dalam hati.
Saat
Istirahat,
-Di
Kantin.
“cup
ramen ini benar-benar enak sekali!”yuta memakan banyak ramen sekaligus.
“kau
ini memang monster makanan ya”kata rio.
“hey
len! Kenapa kau diam saja?! Ada sesuatu yang terjadi denganmu hari ini?”tanya
joe.
“*Sluuuurrrp*
.. iya, kenapa kau diam saja”yuta menyenggolnya.
“..aku
tidak apa-apa..”jawab len lesu.
“tidak
apa-apa menggunakan ekspresi seperti itu., hei kau kalau mau membohongiku
setidaknya lebih cerdas”kata yuta.
“*sluuuuuuuuuuurrppp*
ahh cup ramen enak sekali!”kata yuta lagi.
“......mengenai
J-idol...”
“ha?
Kenapa dengan J-idol?”tanya joe.
“aku
rasa aku tidak mau ikut”kata len.
“hahhh
si bodoh ini mulai becanda lagi. Kau kemarin bilang tidak mau ikut, tapi
nyatanya kau mengikutinya. Sekarang kau begini lagi. Aish”kata yuta panjang.
“kau
ini merepet saja ya. Kali ini aku tidak mau ikut, huft”kata len beranjak dari
bangku dan pergi.
“H-hey!!
Kau mau kemana ha!”tanya yuta.
Len
tidak menghiraukannya.
“aish..
anak itu ... dia kenapa sih?”yuta heran.
“haah,
mungkin juga sedang ada masalah dengan ishihara”kata rio.
“masalah
apanya, tadi pagi aku melihat mereka berpelukan di halaman sekolah, tidak
sedikit yang melihat”kata joe.
“.....”yuta
hanya diam.
“wah, lalu
kenapa dengan dia. Aneh sekali”rio juga heran.
Sepulang
sekolah,
“huaaahhhh
aku lelah sekali!”misaki meneparkan badannya di kasur.
“misaki!
Ambil piring-piring, bantu ibu masak!”teriak ibunya didapur.
“aishh...
=.=”misaki bangun dan membantu ibunya.
“Ara... Misaki.... Ara.. Misaki..”len
memikirkan dua nama itu di kamarnya.
--*
“..sudah
lama sekali, .. kau tidak memelukku seperti ini..”
Len
melepas pelukannya, tetapi ara malah memeluknya lebih erat lagi.
“...jangan
di lepas dulu len. Ku mohon...”
“...baiklah..”
“t-terima
kasih Len..”
--*
“...aku
melakukannya dengan spontan..”Len mengingat kejadian tadi pagi.
“aku
pasti sudah gila,..”len menunduk dan memegang kepalanya.
“tidak..,aku...
aku hanya menyukai misaki..., aku tidak akan lagi jatuh pada ara...”
“haah..
aku harus cari udara segar”len pergi keluar.
-
“Heee...
kenapa ibu masak banyak sekali, ada apa?”tanya misaki.
“Hari
ini abangmu sato berkunjung, jadi ibu menyiapkan banyak makanan”
“APA!!
Aish... pasti dia tidak tinggal diam kalau melihatku seperti ini”
“pakai
saja wig yang sudah ibu sediakan, jangan katakan padanya kau bersekolah di
tokyo”kata ibunya.
“tentu
saja tidak.”
*Ting
tong* suara bel berbunyi.
“SIALAN!!!
Dia sudah tiba! B-bagaimana ini! Aku belum siap-siap!”misaki shok.
“yasudah
! cepat kau pakai sana ke kamar!”ibunya
mendorong misaki ke dalam.
“iya
sebentar”ibunya menuju pintu.
Ketika
pintu dibuka, “Tadaima!! Ibu! Wahh aku sangat merindukan rumah ini!”kata sato.
“Okaeri!!
wahh sato! Kau jadi makin tampan saja! Ayoo masuk”
Sato
duduk diruang tengah,
“ibu
masak banyak makanan, ayoo dimakan”
“hmm..
misaki mana? Aku ingin melihatnya”
“*menelan
ludah* sialan.. sato nii-san sudah
disini, aku harus siap-siap. Wigku juga sudah ok”
“MISAKI!!
Keluar dari kamarmu, kenapa kau harus bersembunyi kalau abang tercintamu sudah
disini huh!”teriak sato.
Misaki
keluar dari kamarnya,
“O-okaeri..
nii-san..”kata misaki.
“woaaahh..
kau juga makin cantik ya. Rambutmu juga panjang sekali”kata sato.
“hehe..benarkah?”
“ayo
duduk disini disebelah abangmu, MI-SA-KI”
“....perasaanku tidak enak..”kata misaki
dalam hati.
Misaki
mulai duduk disebelahnya, tiba-tiba sato langsung merangkul misaki dan mencubit
pipinya,
“aaaahhhh
adikku ini imut sekali!, kalau saja kau bukan adikku sudah ku pacari!”kata sato.
“aaahh
hentikan!! Kau gila!”misaki mendorongnya.
“haish..
kau ini, tetap saja tidak berubah. Masih saja kasar”kata sato.
“sudah-sudah,
kalian ini selalu saja bertengkar, ayoo dimakan makanannya sebelum dingin”
“iya,
aku sudah tidak sabar”misaki mengambil banyak makanan.
“.....
selera makanmu masih juga sama seperti dulu, haiishh bagaimana kau ini bisa
jadi wanita langsing, putih, sexy nan menggoda”
“hei
sato, aku tidak mau seperti yang kau katakan”kata misaki mengambil nasinya.
“sekarang
kau berbicara tidak sopan pada abangmu, huhhh”sato menjitak kepalanya.
“aduhh,!!”misaki
memegang kepalanya.
“habis
makan siang, temani abangmu ini jalan-jalan di Tokyo ya, osaka membosankan,
lagipula aku rindu suasana ibukota”kata sato.
“T-tokyo...?”
“iya,
ah, aku mentraktirmu kali ini, kalau kau ingin sepatu, baju atau apapun aku
akan membelikannya untukmu”kata sato.
“kenapa harus di T-tokyo...b-bagaimana kalau
aku bertemu salah satu teman sekolahku.. haduh”misaki bingung.
“a-aku
lelah, aku tidak bisa!”kata misaki.
“pokoknya
kau harus menemaniku!, aku tidak pernah mengajakmu keluarkan, jadi kali ini aku
akan membahagiakan adik kecilku..”kata sato senyum.
“....haish.. baiklah kalau begitu, kau begitu memaksa”
“hahah
bukankah kau senang kalau ku traktir,”
“hehe
misaki sudah biasa ditraktir pacarnya”kata ibunya tiba-tiba.
“I-ibu!...”
Ibunya
langsung menutup mulutnya. “tidak... ini
gawat”
“Pacar???...
haa!! Misaki! Kau sudah punya PACAR!!”sato shock.
“ah..
tidak! Aku tidak punya! Ah,, yang benar saja”
“kau
jangan berbohong, siapa pria itu? Kenalkan padaku!”
“hah
sudahlah sato, dia pria yang baik, kau ini jangan gegabah memaki anak orang,
seperti kejadian yang dialami hikari dulu =,=)”ibunya mengingat kenangan.
“oey!!
Kau siapa berani-beraninya memegang tangannya tanpa seizinnya!”teriak sato.
“..s-sato.
. a-apa yang kau lakukan disini?!”hikari terkejut.
“..
dia siapa hikari?”tanya Yato, pacar hikari.
“Hey
kalau kau ingin berpacaran dengan kakakku! Kau harus tau namaku dulu!! Dasar
pecundang!”
“kakak??..
dia adikmu?”
“sato! Apa yang kau katakan! Ayo minta maaf! Dia ini calon suamiku!
Hah dasar anak nakal!!”hikari menjitak kepala sato.
“=__=)
kalau diingat-ingat.. itu merupakan kejadian yang sangat memalukan yang pernah
terjadi dalam hidup sato”kata ibunya.
“HAHAHAHA!
Hey sato nii-san, lain kali kau harus berbicara bagus-bagus sebelum kenangan
itu terulang kembali” kata misaki.
“kenangan
seperti itu tidak akan terjadi kalau kau mengenalkan pacarmu padaku. Jangan
sampai aku tahu duluan.”kata sato.
“haaah..
sudahku bilang aku tidak punya pacar, aku hanya banyak teman laki-laki”kata
misaki.
“sama
saja! Aku tidak akan membiarkan mereka kalau mereka menyentuhmu”kata sato.
“haah
sudahlah sudah, ayo makan dulu. Perutku daritadi sudah keroncongan mendengar celotehanmu
itu”kata misaki memakan nasinya.
Sato
hanya tersenyum. “baiklah, habis ini kita naik shinkasen ke tokyo”kata sato.
“dari semua tempat .. kenapa harus
Tokyo...!!”kata misaki dalam hati.
Mereka
tiba di stasiun kota Tokyo.
“haaa,
aku rindu sekali tempat ini..”kata sato.
“nii-san
mau ajak aku kemana?”
“ikuti
saja aku ya, kali ini aku guide mu!”rangkul sato.
“aish.. dia tidak perlu merangkulku..”
Mereka
pergi ke Menara Tokyo,
“misaki!
Ayo kita selfie disini!”ajak sato.
“aish..
kenapa kau tidak mengajak pacarmu saja”kata misaki.
“sudah
ayolah kita foto!”sato mengeluarkan kameranya.
*Jepreeeeeeeet*
“aku
jelek sekali ! hapus! Hapus!”kata misaki meraih kameranya.
“HAHA
tidak perlu! Ini akanku simpan di album!”sato menyimpan kameranya.
Lalu
mereka pergi jalan-jalan ke pusat kota.
“Len,
kau tidak mau masuk ha? Biar aku pesan minum untukmu”kata Rio.
“tidak
perlu, aku ingin diluar,”kata len.
“kau
kenapa ha? Kau selalu saja aneh tiba-tiba”
“...”ia
hanya diam.
“di
dalam bar ribut sekali..”kata len.
“ah,
bukankah kau yang mengendarai mobilmu kemari. Lalu kau hanya ingin diluar,
dasar aneh”
“aku
pulang saja”kata len.
“aish..
kau ini!”
Len
pergi dari sana dan berkendara ke arah pusat kota.
“Sato
nii-san, kau ingin apalagi, kakiku lelah sekali”kata misaki.
“wah
wah, ini pertama kalinya kau mengeluh yang model seperti itu, itu tandanya kau
inginku gendong kan!”kata sato.
“aihh,sok
tahu!”
Sato
jongkok didepan misaki dan memberikan pundaknya.
“ayo
naik, jadi adikku yang manis tidak kesakitan”kata sato.
“. . .
menyebalkan”misaki naik ke pundak sato.
“lagipula,
hari ini pertama kalinya ku liat kau mengenakan heel misaki. Hahahaha”tawa
sato.
“haish.....”pipi
misaki memerah.
“ayo
waktunya kita berangkat!”teriak sato.
“aku
mau ganti baju dulu”kata misaki.
“hari
ini berdandan sedikit feminim ya, kau harus mengenakan heel juga!”kata sato.
“apa?
Kenapa aku harus melakukannya?”
“karena
hari ini pertama kalinya aku mentraktirmu, jadi kau harus menurut”
“haisshhh... menyebalkan!”
Len
berhenti di pinggir jalan, dan membeli minuman.
“aku hanya menyukai misaki, ya.. aku hanya
menyukainya....”katanya dalam hati.
“haf..
Tokyo ramai sekali...”len melihat sekeliling,
Tak
sengaja ia melihat misaki .
“e...
i-itu.. m-misaki!!... persis saat bertemu di GUA! T-tapi apa iya?”len
mengusap-ngusap matanya.
“.... itu
memang misaki, kenapa dia mengenakan wig?.. dan itu siapa?”
“sato
nii-san, ayo kita makan Ramen!”ajak misaki.
“kau
ini.. tadi kau sudah makan takoyaki, taiyaki, dango, yakisoba, dan sekarang kau
mau ramen. Haish.. perutmu itu karet ya?”
“hahaha,
ayolah kau mentraktirku ikhlaskan! Haaa”
“baiklah
baik”
Len
menyalakan mobilnya dan pergi ke arah misaki.
“mereka
masuk ke Warung Ramen”len masuk juga kesana menggunakan jaket dengan hoody yang
menutup kepalanya.
“wuaaaaaaaaaahhh..
ramennya kelihatan enak!”kata misaki.
“dasar
perut karet”kata sato.
Len
duduk disebelah Misaki, kebetulan ada kursi kosong.
“Naruto
Ramennya satu..”kata len.
“suaranya.. seperti... aku kenal”misaki
menoleh sedikit ke sampingnya.
“Habis
ramen ini, kau akan minta ku traktir apa lagi”tanya sato.
“emm..
tiba-tiba aku ingin ice cream matcha!”kata misaki.
“aish
misaki, kau tidak akan bisa jadi wanita sexy”kata sato.
Len
tersedak, “uhuuuuk”..
“tuan
? tidak apa-apa?, ayo ini diminum”kata penjual memberikan air putih.
“jadi wanita sexy?.. heh, yang benar saja...
dia itu monster makanan”kata len dalam hati.
“orang disebelahku... apa dia menertawakanku
karena sato menyuruhku menjadi wanita sexy..!?”misaki berpikir.
“hey
sato nii-san! Kau tidak perlu mengatakan hal seperti itu di publikkan!, haishh...kau
membuatku malu. Kau kira aku senang mengenakan baju seperti ini, apalagi sepatu
ini .. ribet sekali”kata misaki.
“nii-san...jadi pria itu abangnya..”
“haish,
kau malah mengeluh banyak hal sekarang”sato mencubit bibir misaki.
“sato
nii-san! Hentikan, aku mau makan!”
“hahah,
adikku ini lucu sekali”senyum sato.
“tampaknya ia dekat dengan abangnya”
“aaaaa
Gochisousama!”kata misaki selesai makan.
“baiklah,
sekarang kita pergi makan es krim?”tanya sato.
“iya,
tapi jangan mengatakan hal seperti tadi!.. akanku bunuh kau kalau
mengatakannya”
“kalau
adikku yang manis seperti ini membunuhku tidak apa, tapi aku khawatir.. kau
bayar es krim nanti dengan apa?!”kata sato.
“.....
menyebalkan”
Mereka
berdua keluar.
“ah
ini bayarannya tuan”len membayar dan mengikuti mereka lagi.
Len
masuk ke mobilnya dan memilih busana atasan yang berbeda.
Len
langsung mengikuti mereka, kebetulan Tokyo ramai sekali. Jadi mereka tidak tahu
diikuti.
“misaki,
niisan tamat tahun ini. Datang ke Sapporo ya!”kata sato.
“apa?!....
haish. Itu jauh sekali”kata misaki.
“kau
ini!, a-aku tidak punya pacar.. jadi aku ingin kau datang.. tidak, aku ingin
keluargaku hadir”kata sato.
Misaki
hanya tersenyum. “iya iya aku datang”
“kau
tidak sedang becanda kan?”
“tentu
saja tidak”
“sato!
Lihat, itu toko es krimnya! Aku sangat suka membeli es krim disana!”kata misaki
kegirangan.
“sangat
suka membeli es krim disana????... tunggu, kau sering ke tokyo ya?”tanya sato
tiba-tiba.
“eh....?!”misaki
tersadar.
“sial... aku harus perhatikan kata-kataku
kalau sedang bersamanya”misaki shok.
“misaki..
darimana kau mendapatkan uang banyak sekali?..”tanya sato.
“haish,
teman-temanku sering mengajak kemari, dan mereka mentraktirku! Mereka itu seriiiiiiiiing
sekali mentraktirku di Toko itu!”kata misaki.
“ah..
begitu”
“fiuuuuuhh.. syukurlah...”misaki lega.
“dasar anak bodoh, tetap saja kau tidak bisa
menyembunyikannya terlalu lama”kata Len yang mendengar semua percakapan
mereka.
“Matchanya
satu”kata misaki.
“dua!”teriak
sato.
“a..
niisan juga mau?”
“tentu
saja. ini cemilan yang pas”kata sato.
“ini
dia tuan”kata wanita tua yang menjual ice cream.
“hei
nenek, apa kau kenal dengannya? Dia bilang padaku sering beli disini”tanya sato
tiba-tiba.
“.....(!!!!)
sial!! Untuk apa dia bertanya seperti
itu!!”misaki shok.
“ee???...
ummm... a-aku belum pernah melihat dia sebelumnya..”kata penjual itu.
“syukurlah...”kata misaki dalam hati.
“ah!
Tunggu... aku pernah melihatmu..”kata nenek itu tiba-tiba.
“eh!!...”misaki
shok.
“benarkah?
Kalau begitu , tebak siapa namanya?”tanya sato.
“.......ini gawat! ... kalau sempat dia menyebut
nama yuta.. ini bisa gawat”misaki mulai shok.
Tiba-tiba..
“aku
pesan es krim Mint nya satu”kata seseorang memakai jaket.
Sato
hanya melihatnya. “hah, menganggu saja”
“baik
tuan, tunggu sebentar ya”kata penjual mengambil pesanan.
“sato
niisan ayo kita duduk disana”ajak misaki.
“baiklah”
“syukurlah..., kalau tadi orang itu tidak
muncul. Kedokku akan ketahuan..”kata misaki dalam hati.
“sial.. aku membantunya lagi menutupi semua
ini”len melihat misaki dari jauh.
Ponsel
sato berbunyi,
“ah,
ada yang menelfon, bentar ya..”
“a..”
“Hallo....?”
“sato ini kau kan? Kau dimana sekarang?”
“aku
di Tokyo. Ada apa Yuto?”
“kau harus kembali malam ini!, besok dosen
Takemi akan memberikan studi yang berkaitan dengan kelulusan kita!!”
“apa!!???
Kenapa begitu mendadak haa?!”
“dia benar-benar gila sato! Barusan dia
menelfonku dan menyuruhku mengumumkan hal ini ke seluruh kelas yang akan lulus
tahun ini!”
“aissssh...
ah, baiklah..”
Sato
kembali dengan wajah lesu.
“ada
apa sato nii-san?”misaki menjilat ice creamnya.
“barusan
yuto menelfonku, dia bilang.. aku harus kembali sekarang, besok ada studi
mendadak yang diberikan oleh dosen gila, Takemi...., aish! Sial!”sato kesal.
“...kembalilah
niisan, bukankah kau ingin aku datang tahun ini di acara kelulusanmu nanti?”
“baiklah,
ayo ku antar pulang”
“tidak,
aku pulang sendiri saja, berikan saja aku uang untuk naik shinkasen! Hehehe,
bandara dekat dari sini, jadi nii-san tidak perlu bolak balik..”senyum misaki.
“apa
kau tidak apa sendirian.., aku sangat merasa bersalah”
“nii-san!
Aku sudah besar! Tahun depan aku sudah kelas 3!!.., aku setiap hari naik kereta
dan pergi sekolah, tanpamu , tanpa kakak, tanpa ibu yang mengantarku!.. aku
bisa mandiri”kata misaki.
“........benarkah?”
“iya.
Aku juga bisa jaga diri”kata misaki.
Sato
senyum dan memeluk misaki.
“nii-san
pamit ya., katakan pada ibu tentang hal ini...,”
Misaki
hanya mengangguk dan senyum.
“ini
uangnya, kembalilah Hati-hati”kata sato.
“iya..”
“aku
akan mengantarkanmu sampai stasiun”
“aishh,
tidak perlu niisan! Aku bisa jalan sendiri, kau memperlakukanku seperti
anak-anak”
“....”sato
hanya diam.
“jalan
bandara narita ke sebelah sana, pergilah, kembalilah dengan selamat”kata misaki
senyum.
Sato
memeluk misaki dan mencium pipinya.
“a-apa yang dilakukan abangnya..., t-tunggu..
ada apa denganku... kenapa aku tidak suka adegan ini..,lagipula mereka itu
saudara kandung..”len memerhatikannya.
Misaki
langsung memukul kepala sato.
“*BRAAKKKK*
apa yang kau lakukan niisan!!”
“hehehe
, apa salah aku mencium adikku sendiri, atau... kau hanya memberikan pipimu itu
untuk pacarmu?”
“.....
aish mulai lagi”
“Yasudah,
aku pergi dulu.. terima kasih malam ini sudah mau menemaniku, misaki”kata sato.
“iya!!
Hati-hati sato niisan!!”misaki mendadah sato.
“apa?!! Kenapa dia pergi dari sana..,
seharusnya dia bersamanya”len bingung karena tidak mendengar mereka.
Misaki
mulai berjalan ke arah stasiun.
Len
mengikutinya,
Misaki
berjalan ke arah jalan pintas supaya lebih cepat sampai ke stasiun.
“..huah
jalan disini sepi sekali...”misaki melihat sekeliling.
Empat
orang muncul di hadapan misaki tiba-tiba,
“wah
gadis cantik seperti ini mau kemana malam-malam??”
“..lihat
dia melepas sepatunya, kakinya imut sekali.. bisa ku pegang tidak?”
Misaki
menendang orang yang mau memegang kakinya.
“jangan
coba-coba menyentuhku”kata misaki.
“4
lawan 1, dan kau juga wanita, akan sangat sayang sekali kalau dibuang begitu
saja, ayo kita cicipi dia dulu!!”
“......!!!
ini gawat!”misaki ketakutan.
*BRUUUKK*
seseorang datang dan menendang salah satu dari mereka.
“jangan
pernah kalian menyentuhnya”
“ha... dia siapa???”misaki bingung.
“wahh..
pacarnya muncul., lawan dia!!”
*BRUUUKK!!*
*BRAK!!* *PRAANNG!!* *BRUAAAKKK*
“ah...
hah.. hah .. hah.. hah.. hah”pria itu berkelahi.
Laki-laki
itu menarik tangan misaki, “ayo kita pergi dari sini!!”
“uh.. suaranya.. aku seperti mengenalnya..”
Misaki
tak bisa melihat wajahnya saat berlari.
Mereka
berlari sampai ke depan stasiun.
“huff..huff..huf..
huff.. terima kasih”ucap misaki.
“lain
kali berhati-hatilah..”
“ah..
um, s-siapa namamu? Aku Takahiro Misaki”
“... itu
tidak penting”jawabnya tanpa berbalik badan.
“......”misaki
hanya diam.
“aneh sekali..apa dia marah”
Pria
itu berbalik badan dan membuka hoodinya dengan tiba-tiba.
Mata
misaki langsung Shock melihat seseorang yang berdiri didepannya adalah...
“(!!!!)....
LEN!!!!”misaki benar-benar shock.
Misaki
terpaku.
“kau
... misaki?..”tanya len.
“.........”misaki
terdiam.
“atau
.. Yuta...?”sambung Len.
“....”
To be Continued~~