From Me to You
“kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?”
“. . . .ahh! emm..! maksudku, kalau kau sangat
mencintainya
em.. kalian jangan bertengkar-tengkar lagi!, itu yang inginku katakan”ucap
Yuta.
Len hanya tersenyum.
“kau tidak perlu khawatir yuta”
“seharusnya aku
tidak terbawa suasana seperti tadi,
benar-benar berbahaya... ya ampun ! kau
harus lebih professional lagi Yuta!”pikir yuta.
Sepulang dari Rumah Len.
Misaki menemui Erika di caffe.
Ia mengaduk-aduk minumannya terus menerus.
“hey misaki, kau kenapa?”
“hffft.., ntahlah ..aku sendiri tidak tahu dengan apa
yang terjadi dengan diriku”
“aku tahu kenapa. Sebagai penghilang jenuhmu.. kita
karokean saja! Bagaimana?”
“sebenarnya aku suka itu tapi, sekarang aku rasa tidak
Erika..”
“hmm..yasudah deh , sebaiknya sekarang kau pulang saja
lalu tidur,
mungkin itu akan membuatmu nyaman”
“baiklah, sampai jumpa eri!”senyumnya.
“sedihnya misaki
lebih mengerikan dari diriku.. =,=”
Di sekolah,
“foto yang joe
berikan, jelas sekali itu foto ara dengan pria.. ku akui pria itu lumayan
tampan, apa itu selingkuhannya.., sebenarnya ada apa dengannya hingga
membuatnya sering sekali seperti itu... kurasa ini ada alasan kenapa len bisa sangat
mencintainya.....,peranku disini hanya...”
Yuta berjalan menuju koridor ia melihat banyak
sekumpulan siswa dan siswi di depan Mading Sekolah yang menyita perhatiannya
seketika.
“...ha?”
“hey ada apa ini?”Tanya yuta.
‘lihat saja sendiri’
Yuta melihat poster lomba nyanyi .
“wah jadi akan ada lomba nyanyi tingkat Nasional ya?”
‘iya, dan kau tahu rumor-rumornya itu kalau juara 1
akan dikirim ke Tokyo Dome untuk final menuju J-Idol!”
“kenapa hanya untuk itu?? Jadi hadiah uangnya kemana?”Tanya
yuta.
‘haduhh kau ini, itu juga sudah pasti ada lah!’
“kapan pendaftaran ini dibuka?”
‘tanggal 09 di Great Hall pukul 10 pagi’
“ok, terima kasih”
Dikelas.
“apa kalian semua sudah lihat mading kita?”Tanya guru.
“sudaaaahhhh”jawab murid.
“sebaiknya kalian yang punya bakat menyanyi mengikuti
lomba itu!”
“tentu saja!”jawab yuta keras.
Semua kawan-kawannya melihatnya tanpa ekspresi..
“hey yuta! Kau bisa nyanyi???”Tanya mizuki.
“iya, apa lagi sewaktu di villa, kau kalah dengan Len”kata
joe.
Len hanya melihat yuta,
“kau ikut lombat itu?”
“aahhhh! Kalian ini! Apa salahnya ha aku mau mencoba?”
“iya itu bagus, asal tidak buat malu kelas kita juga”kata
rio.
“HAHAHHAHAHAH”tawa mereka.
“he..hahahahhakakakhHAHAHAHAH”len pun ikut tertawa
keras.
“hft, akan ku bayar semua ucapan kalian dengan keberhasilanku!”ucap
yuta memukul meja.
(*PRAAAAK
“baik baik! Sudah sudah! Jangan diributkan!”teriak
gurunya.
(*semua hening.
“yuta, semangatmu bagus sekali! Kalian harus bisa
mencontohnya, apa salahnya kalau mencoba, kalau memang dia buat malu awalnya,
tidak mungkin dia buat malu untuk yang ke dua kalinya kan..”kata guru itu.
Yuta hanya tersenyum.
Tiba-tiba ada yang nyolot.
“Tentu saja! dia tidak buat malu yang kedua kalinya! Itu
karena dia pasti akan lebih memalukan lagi !”kata tomoya.
“HAHHAHAHAH”tawa murid-murid.
“sial..=,=”yuta hanya diam.
Keesokannya,
Yuta menuju Great Hall.
“wahh rame sekali yang mendaftar!”
“tentu saja.., bukan anak SMA saja. Anak universitas
juga..”kata rio.
“r-rio??? Apa yang kau lakukan disini?”
“aku? Aku juga ikut lomba ini!”
“ohh begitu ya..”
“sainganku
lumayan banyak..”yuta berkata dalam hati.
25 menit kemudian..
“akhirnya .. aku
juga-.-“
‘nama anda?’tanya panitia pendaftaran.
“Takahiro Yuta”
‘baik, silahkan tanda tangan disini’
“sudah”
‘ini Kartu Nomor Urutmu, di tempel di baju saat lomba
berlangsung’
“baiklah! Terima Kasih”
“YOSH! GANBATTE!”teriaknya.
Sore hari di Warung Ramen.
Yuta makan dengan lahap, disebelahnya ia di temani
oleh Erika yang juga baru pulang sekolah.
(*sluuuuurrpppp
“ahhh mienya enak sekali”
“sepertinya kau sedang bersemangat”seru Erika.
Ia melihat Erika dan senyum.
“ahh.. kenyang ya eri”
“iya..aaaaa”
“eri apa disekolahmu ada lomba nyanyi?”
“ha? Emangnya kenapa?”
“hehhe sekolahku mengadakannya, dan aku.. ikut
berpartisipasi”
“waahh! Jadi itu yang membuatmu bersemangat?.. tapi..sepertinya
di Osaka tidak ada. Tapi mereka ada pasang poster tentang hal seperti itu,
ujung-ujungnya mendaftar di Tokyo juga”
“woah, ku beritahu padamu.. Antriaannyaaaa itu
panjaaaaaang sekali!”
“benarkah?”
“lihat ini , nomor urutku”
“Nomor 245???!! Jiahh, kau mengantri sepanjang itu?”
“iya.. apalagi-.”
“kenapa kau mau mengikuti ini?”
“itu karena...”
Tiba-tiba tak sengaja joe dan mizuki singgah ke Warung
tersebut.
“e..??”
“Yuta??? Apa yang kau lakukan disini?”Tanya joe.
“Osaka High-School??”mizuki membaca symbol dari baju
seragamnya Erika.
“ahh! Hehehe”Erika berdiri.
“wa.. pacar baru ya yuta?”Tanya joe.
“haishh, kau ini! Tentu saja bukan!. Eh kenalkan
namanya..”
Erika memotong “Namaku Erika^^ senang berkenalan
dengan kalian”
“aku Joe, dan ini pacarku Mizuki”
“senang berkenalan denganmu juga”sahut mizuki.
“engg, yasudah.. aku harus pergi sekarang”kata yuta.
“kenapa harus buru-buru ha? Kau juga belum makan
bersama kami”kata joe.
“siapa bilang? Aku baru saja selesai makan, benarkan Erika?”yuta
melihat Erika.
“iya tentu saja!”Erika senyum.
“oh yasudah kalau begitu!”ucap joe.
“yasudah, kami permisi. Bye”yuta pergi bersama Erika.
“Erika itu lebih cantik dari ishihara, heheh”kata
mizuki.
“aku lupa Tanya!itu siapanya dia ya..-.”kata joe.
“Hey Erika, kita berpisah disini! Sampai jumpa!”teriak
misaki setiba di stasiun.
“iya! Byee!!”
(*suara gitar
“ Hm..hm♪..” seseorang
bergumam.
*Tok tok tok* pintu diketuk.
“siapa yang
mengangguku latihan..?”ucapnya dalam hati.
Ia membuka pintu.
“maaf tuan, Ruang perpustakan harus dibersihkan..”kata
pelayan.
“kalian tidak lihat, kalau aku sedang ada disini”katanya.
“maaf.., um..d-di..luar”
“haaa, yasudah sana bersihkan!”ia keluar dari ruangan
tersebut.
“Inoue Len!!”panggil seseorang dari belakang.
Len membalikkan badannya.
“Ibu!”len menghampiri dan memeluknya.
“Hmm.. apa kau bermain gitar lagi di perpustakaan?”Tanya
ibunya.
“sudahlah itu tidak penting bu, kenapa pulang tidak
bilang-bilang padaku?”
“kalau ibu bilang bukan surprise namanya”
“lalu bagaimana dengan papa? Dia tidak pulang?”Tanya
len.
“tidak, ibu pulang sendirian karena ada urusan yang
harus ibu urus di Tokyo..”
“..begitu ya..”
Sementara itu,..
(*Deeeeeeeeeeeeeeeeuunggg, Suara microphone yang
membuat telinga ngilu.
“haish, sudah belum? Aku mau latihan!”seru misaki.
“iya bentar.., lagi di atur”kata tukang gulung kabel.
“okay sudah”
Malam itu Misaki latihan bernyanyi di warung karoke.
“hey misaki ! suaramu jelek sekali!! Kau mau bernyanyi
dengan suara seperti itu?? Baru megang mic saja kurasa kau akan di usir!”kata
tukang tersebut.
“haiiih,paman ini bagaimana sih!.. namanya aku sedang
latihan!”kata misaki.
“lagu itu tidak cocok denganmu! Kau penyuka Rock! Tapi
tidak pantas kalau kau menyanyikannya”
“..sial, jadi apa yang cocok?”
“Jazz. kurasa itu cocok”
“aku benci aliran jazz”
“haaa yasudah terserahmu saja, aku tidak mau tahu. Pukul
11 warung ini tutup”kata paman che.
“cepat sekali! A-aku kan baru datang”
“itu salahmu, kau lihat ini”ia menunjukkan buku daftar
booking.
“..aish, banyak sekali yang booking disini!”
“iya, makanya itu.. aku mau tidur, capek”
“yasudah, masih ada 10 menit lagi kan”
“ya ya cepatlah”
Usai Latihan misaki jalan kaki ke rumahnya.
Ia duduk di depan danau.
“aku harus nyanyikan lagu apa..”
Misaki teringat kata-kata Erika,
###
“lihat ini , nomor urutku”
“Nomor 245???!! Jiahh, kau mengantri sepanjang itu?”
“iya.. apalagi-.”
“kenapa kau mau mengikuti ini?”
“itu karena...”
###
Pikiran misaki langsung mengingat Len.
“itu karena.., karena aku mau menyanyikan lagu untuk
len.., iya itu benar..”misaki berbicara sendiri.
-
Di kelas,
Pagi itu yuta duduk di bangkunya, yang tak lama Len
datang.
Tiba-tiba joe menghampiri yuta dengan hebohnya,
“hey hey yuta! Jadi gadis semalam itu siapamu ha?”Tanya
joe.
Len melihat yuta, “gadis?? Kau punya pacar baru?”Tanya
len.
“ah kalian ini apa-apaan, gadis semalam itu sahabat
kecilku. Aku tidak pernah suka padanya, dia juga punya pacar”ucap yuta.
“tapi jujur ya, dia masih lebih baik dari Ishihara! Jadi
kau harus move on!”teriak joe.
Yuta menjitak kepalanya “kau pikir aku mau pacaran
dengan sahabatku sendiri haa?”
“aww”memegang kepalanya.
Len hanya tersenyum. Ia duduk di bangkunya.
“tentu saja kau
tidak mau, kau ini kan wanita, dan aku rasa kau juga normal”ucap len dalam
hati.
Saat Istirahat tiba,
Yuta dan teman-temannya makan di kantin .
(*sluuuurrrrrppp
“hey yuta makan itu pelan-pelan!”ujar joe.
“hahaahah dia seperti tidak makan sehari saja”kata rio.
Len makan dengan tenang di sebelahnya.
“kau contoh len, dia selalu makan dengan tenang”kata
tomoya.
Yuta melihat len. “dia selalu saja sok keren, kalian
tidak memperhatikannya ha!?” yuta lanjut makan.
Tiba-tiba ia tersedak, “oughhh cough cough”
Len hanya tersenyum , “dan kalian tahu, ini lah contoh
orang keras kepala” ujarnya.
Len memberinya minum.
“sial.. dia itu
menyebalkan sekali”ucap yuta dalam hati.
“ambil ini , minum”
Yuta meminumnya.
“hey len , kau tidak makan berdua dengan ara?”Tanya
rio iseng.
“iya len, dia duduk disana sendirian, ayoo sana
temenin”ucap joe.
“. . . .”len hanya diam.
“emhhh! Pergilah len, aku tidak apa-apa”yuta hanya
senyum.
“ini bukan tentangmu!”kata len. “aku hanya mau
meluangkan waktu dengan temanku sekarang”lanjutnya lagi.
“wah wah wah..! kalau ishihara sampai tahu kau
berbicara seperti itu, pasti dia akan kecewa”kata joe.
“kau ini aneh len, bukannya kau mencintainya”kata yuta
tiba-tiba.
“oh iya len! Aku dengar-dengar gossip, dulu kau pernah
pacaran dengannya 11 bulan kan?”Tanya joe.
“siapa yang mengatakan itu?”Tanya len agak marah.
“haduh kau ini, polos sekali ya. Disekolah ini banyak
fansmu, apa yang tidak mereka tahu haa? , apalagi ishihara,, dia juga terkenal
di kalangan para gadis”kata rio.
“. . .”len hanya diam.
“haaaa sudah sudah! Kurasa dia tidak mau membicarakan
tentang masalah wanita sekarang! Bagaimana kalau kita bahas tentang perlombaan
saja?”Tanya yuta.
“apa yang mau dibahas? Intinya aku sudah sering
latihan, jadi semoga saja aku bisa bernyanyi dengan baik”ujar rio.
“kalau aku.. tidak ikut lomba itu, aku juga demam
panggung, peristiwa tahun lalu, saat aku manggung aku sempat kencing di celana,
dan itu sangat memalukan”ucap joe.
“HAHAHHAHA”tawa yuta.
“kenapa bisa seperti itu ha? Ahh kau ini joe, ada-ada
saja”lanjutnya.
“aa. Bagaimana denganmu sendiri yuta? Kau sudah
latihan?”Tanya tomoya.
“..eng,, tentu saja sudah!”kata yuta.
“benarkah? Kau latihan dimana?”Tanya len.
“kalian pikir aku latihan dimana??, aku latihan di
tempat paman che! Dia punya studio karoke, jadi aku latihan disana!”senyum yuta
polos.
“karoke?? Hahhahahaha! Tempat latihan macam apa itu”rio
menghina.
“dimana-mana orang latihan pasti punya guru, apa paman
itu bisa mengajarimu?”Tanya len.
“eng.. d-dia hanya pemilik toko, dia tidak tahu tentang
teknik menyanyi, aku belajar otodidak! Jadi aku akan baik-baik saja!”yuta
optimis.
“hey yuta, intinya.. kau jangan buat malu kelas kita
ya”ujar tomoya.
“aaa tentu saja! Heheh”
“bagaimana denganmu len? Kau ikut lomba itu?”Tanya
rio.
“.. tidak”
“haa, kenapa tidak ikut? Bukannya kau penyanyi
berbakat”kata yuta.
“kalau aku ikut, kalian hanya akan menambah saingan.”
“=.= bener juga sih!”
“haruskah aku katakan, terima kasih atas tidak ikut
partisipasi?”kata rio.
Saat Pulang sekolah,
Ishihara menghampiri yuta.
“umm ..yuta?”
“ah.. ara? Ada apa?”
“apa kabar? Hehe”
“aku baik-baik saja”
“aku dengar kau ikut lomba itu..”
“iya , aku memang mengikutinya. Kenapa?”
“heheh tidak apa, berjuang ya!^^ aku mendukungmu”ucap
ara.
“iya! Terima kasih”
“aku permisi..”
“hati-hati..”
Di Rumah Misaki,
“sial, malam ini warung karokenya banyak di booking,
haaah bagaimana aku bisa latihan!”
“kau ini kenapa misaki? Seperti orang kesusahan”Tanya
ibunya.
“ya aku sedang susah sekarang, ibu! aku ikut lomba
nyanyi, tapi aku belum latihan”jawabnya.
“lomba nyanyi??? Kau ini mana bisa nyanyi! Pake ikut
itu segala, kau mau buat malu ya?”
“kenapa semua orang berbicara hal yang sama..”misaki
pergi keluar.
“hey misaki!!! Kau mau kemana?”
“bukan urusan
ibu”jawabnya dalam hati.
Malam itu misaki pergi ke bar,
“kenapa aku harus kemari..”
Misaki duduk di depan penjual minuman.
“aku pesan air putih”
“apa? Air putih? Jauh-jauh kemari hanya pesan itu?”Tanya
penjual.
“heh! Pembeli itu Raja, laksanakan saja la!”
“b-baikla.ini minumannya”
*guuulllp guuullp..
“aaahhh”
Tiba-tiba seorang wanita menghampirinya,
“hai tuan, selamat malam”ucap wanita itu.
Misaki hanya melihatnya sinis. “apa?”
“wahh cuek sekali ya, sepertinya kau ini pria idaman
wanita”ujarnya.
“aku sedang tidak mau berurusan dengan wanita”ucap
misaki.
“lalu untuk apa kau ke bar? Apa kau baru putus?”tanyanya.
“heh, bukan urusanmu untuk tahu kehidupanku!”jawab
misaki kasar.
“maaf kalau begitu.”
Wanita itu pergi ke tempat lain.
“resek banget sih
cowok ini”ucap wanita itu dalam hati.
“wanita bodoh,
aku ini wanita! Mana selera aku melihatmu”ucap misaki dalam hati.
Misaki berjalan pulang,
Ia menendang botol .. *traaaaaaaang
“depan danau ini sepi.., aku latihan disini saja! Tidak
akan ada yang mendengarku”ucapnya.
Misaki memakai headsetnya dan memutar musik instrument
dari lagu yang ingin ia nyanyikan.
Misaki bernyanyi tanpa mendengar suaranya,
Ia membuat volume full.
Tanpa ia sadari,
Banyak orang di belakangnya yang lewat, mendengar ia
bernyayi.
Selesai bernyanyi,
Misaki berbalik badan, hendak berjalan pulang
ia terkejut..
(*prookk prokkk prokkk suara tepukan tangan.
“ha? Ada apa ini?”
‘suaramu bagus sekali, namamu siapa?’tanya wanita tua
itu.
“..a.. yang benar suaraku bagus??”Tanya yuta.
‘iya! Suaramu merdu sekali saat menyanyi lagu mellow
itu..’jawab gadis itu.
Ia pulang dengan suasana hati gembira.
“Tadaimaaaaaa♪”
“Okaeri.., dari mana saja kau ha?”Tanya ibunya.
“ibu tau.., tadi banyak orang yang memuji suaraku
HAHA!”
“Apa? Kurasa kau sudah ngantuk, sana tidur”
“=..= .. sial..
selalu saja seperti ini”misaki masuk ke kamarnya.
Di sekolah,
“Heh, kau akan nyanyikan lagu apa di perlombaan nanti?”Tanya
len.
“mau tau saja kau!!”jawab yuta.
“haih kau ini, pelit sekali ya!”
“kenapa?”
“tidak apa-apa”
Saat istirahat,
“Hey yuta , Len! Ayo kita ngumpul di kantin..!”ajak
joe.
Mereka berjalan ke arah kantin,
Len melihat salah seorang siswa memegang papan yang
bertuliskan
‘ AYO! Hari ini
pendaftaran Terakhir bagi peserta Lomba Nyanyi!
Jangan sia-siakan kesempatan
ini’
“hey!”panggil len.
“ada apa len?” Tanya joe.
“kalian luan saja, aku mau ke toilet..”jawab len.
“okeee!”mereka pergi.
Len menuju Great Hall,
“aku.. ingin daftar”
“wah tepat waktu, kami sudah mau tutup, siapa namamu?”
“Inoue Len..”
“ini nomor pesertanya..”
“SIAL!!! Ini jauh sekali! Apa bisa satu hari terkejar!?”
“perunitnya beda hari , jadi kalau hari ini yang di
lombakan bagian I maka harus lihat papan madding yang bertuliskan nomor peserta
dan jadwal mereka berlomba”
“begitu ya..”len melihat nomor urutnya.
“sial.. nomor
1200 .. ==”ia memasukan ke dalam kantongnya.
“hey mana si len, lama sekali dia di toilet.”Tanya
yuta.
“haah, mungkin dia sedang poop”jawab rio.
“ahh itu dia!”tunjuk joe.
“panjang umur”kata rio.
“Hai! Maaf lama.. tadi aku..”
“sudah jangan kau katakan! Aku sudah tahu, aku lagi
makan! jangan buat nafsu makanku berkurang”kata yuta.
“hahhahahaha! Pikiranmu sama joroknya dengan yang kau
makan”len makin meleceh.
“apa!!”
“heh sudah-sudah! Kalian ini kalau ketemu selalu saja
bertengkar, dan kau yuta! Tadi saat len tidak ada, kau bertanya-tanya. Sekarang
dia sudah ada di sampingmu, kau malah marah-marah..”kata rio.
“benarkah itu yuta”len tersenyum.
“*batuk* cough cough cough!!! .. heh rio! Mana ada aku
seperti itu! , ya.. mungkin saja aku bertanya karena dia juga kan yang
kelamaan, mungkin saja kan kau itu bukan ke toilet.. karena aku sering
memerhatikan drama-drama.. orang yang beralasan ke toilet tapi malah bukan ke
toilet”jawab yuta panjang lebar.
“mulutmu itu seperti congor bebek ya, tidak bisa diam”kata
len.
“apa! Haaaah, kau ini”
“hahaha, sudah sudah! Jangan bertengkar lagi”lerai
rio.
“sudah la yuta, tak bisa dihindari lagi.., yang len katakan
itu memang kenyataan”
“kalian semua sama-sama menyebalkan..”jawab yuta.
Sepulang sekolah,
Len latihan di ruang perpustakaan dengan gitarnya.
“jika aku
bernyanyi demi seseorang, pasti ini akan jadi lagu yang enak di dengar”
“Tralalalala~” nyanyian misaki.
“misaki!, kau sudah selesai?”Tanya Erika.
Mereka di ruangan karaoke.
“uh.., heh Erika menurutmu bagaimana aku bernyanyi?”Tanya
misaki.
“buruk misaki =.=”jawab Erika jujur.
“(!!!) haaa, kau ini! Tidak asik, seharusnya kan kau
bisa bohong sedikit saja”kata misaki.
“hahahha, baiklah yang tadi bohong! Penampilanmu
lumayan”kata Erika.
“aku sudah tidak percaya”jawab misaki.
Ia mengganti lagu,
“aku rasa aku lebih cocok lagu mellow”kata misaki.
“hahhaha, kau menyukai Len? Kenapa tidak sindir saja
dia dengan lagu yang kau nyanyikan?”Usul Erika.
“...”misaki melihat Erika.
“kau benar eri..!”kata misaki dan mencari lagu yang
ingin ia nyanyikan.
H-3
“hey lihat! Aku akan pakai baju ini saat lomba nanti!”kata
rio memamerkan bajunya.
“sial.. aku
belum punya baju lomba”ujar yuta dalam hati.
“bagaimana denganmu yuta? Kau sudah punya baju?”Tanya
len.
“aih len
menanyakan masalah ini pula-,- aku harus berbohong”jawab yuta dalam hati.
“tentu saja aku punya!”kata yuta percaya diri.
“oh ya?”
“ya! Lagian yang di perlukan dari kontes ini kan
kebaikan dari suara”kata yuta.
Len hanya senyum.
“bilang saja kau
tidak punya, dasar bodoh”kata len dalam hati.
“yuta, pulang sekolah..kau temeni aku belanja di mall
ya”ajak len.
“untuk apa kau mengajakku? Kenapa kau tidak ajak yang
lain saja”kata yuta santai.
“karena.. teman sebangku itu lebih spesial”kata len.
Yuta memandang len aneh. “baiklah”
Di Mall,
“menurutmu baju mana yang bagus?”Tanya len di toko
pakaian.
“aih=.= ternyata kau mau belanja pakaian. Kenapa harus
ajak aku segala”ujar yuta.
“bukankah kau pandai dalam memilih style”kata len.
Yuta mengambil baju yang menurutnya cocok untuk Len.
“ini..”
“wah.. pilihanmu bagus juga”kata len senyum.
Setelah di bayar.
“ini yuta, untukmu karena sudah menemaniku”kata len.
“apa ini?”
Yuta membukanya.
“Baju...dan aksesoris”
“iya, ambilah”kata len.
“apa maksudmu memberikan ini?!”
“karena kau sudah mau menemaniku berbelanja, terima
sajalah jangan banyak bacot”kata len.
Mereka jalan pulang,
“aku langsung mengantarmu ke rumah saja ya”ujar len.
“..tidak perlu, turunkan aku di stasiun”kata yuta.
“tidak mau, kau ini niatku baik kenapa selalu di tolak”tangkis
len.
“karena kau bisa saja tiba-tiba menjebakku dengan
perkataanmu sudah membantuku”kata yuta.
“.. =,= , ah itu.. kali ini aku ikhlas membantumu”kata
len senyum.
“awas saja kalau kau menipuku”kata yuta.
Sesampainya dirumah.
Hikari kakaknya Misaki waktu itu tiba di Rumahnya
tanpa sepengetahuan misaki.
“uh.. mobil siapa itu?”Tanya hikari.
“sepertinya dia pulang dengan pria yang dia sukai
itu..”kata ibunya.
“pria!? Dia sudah punya pacar??”
“umm.. tapi kau jangan panggil dia misaki ya..,
karena.....”
Didalam mobil,
“terima kasih ya Len.”
“um.. kau tidak mau mengajakku mampir? Kau tidak mau
mengajakku makan bersama? Aku lapar sekali.”kata len.
“um.. kurasa
sesekali tidak apa , lagian ibu juga sudah tahu rahasiaku, jadi ini akan
baik-baik saja. Em ehhe”pikir yuta.
“. . . =.= um.. i-itu, baiklah, kau boleh mampir”kata
yuta.
“benarkah?!!”
“cepatlah, sebelum aku berubah pikiran.”
Mereka berdua turun dari mobil.
Yuta membuka pintu.
“Tadai..-ma . .”yuta terkejut.
“M-MIMPI
BURUKKU...sudah ada di depan mata”
“okaeri .. YU-TA!”kata hikari.
“.....kenapa dia
tiba-tiba bisa ada disini!! Barusan dia juga memanggilku.......y-yuta!!”misaki
shock.
“K-Kaaak .. ?!!! sejak kapan kau ada dirumah!!”yuta
shock.
“tadi pagi aku baru sampai. Oh.. kau bawa tamu
ya?”hikari melihat len.
“Ojyama Shimasu..”ucap len.
*Ojyama-Shimasu
biasa diucapkan oleh Tamu.
(maaf
mengganggu)
“zenzen, masuklah kalian berdua.”hikari masuk ke
dalam.
Zenzen = tidak
apa.
“Yuta! Siapkan makanan!”ujar hikari.
“ah iya..”
“eh,,,, Darimana
dia tahu aku menyamar?! .. tapi untung saja dia tidak memanggilku misaki”
Yuta bergegas mengambil makanan.
Hikari duduk dengan Len.
“jadi , kau ini temannya yuta?”
“iya”jawab len singkat.
“bagaimana dia disekolah? Apa dia bandel?”
“um. Tidak, dia anak yang baik”
“wahh. . aku sangat bersyukur punya adik yang baik
seperti dia!”
“..”len hanya diam.
Lalu yuta datang membawa makanan.
“apa yang kakak bicarakan ha?”tanyanya.
“tidak ada.”
“ahh silahkan dimakan, Len. Benarkan?”Tanya hikari.
“.um.. . d-darimana..?”Tanya len.
“sudahlah itu tidak penting.”
“apa dia
mengajak semua keluarganya untuk bersekongkol?”pikir len.
“Itadakimasu!”ucap hikari.
“hey jangan dilihat saja makanannya! Ayoo
dimakan!”ujar hikari.
“len.. ayo makan”
“itadakimasu”
Selesai makan.
“aku permisi ya yuta, sampai jumpa disekolah besok”
“iya len, terima kasih sudah berkunjung kemari”
Len hanya senyum, lalu ia pun masuk ke mobil dan
pergi.
“kenapa kau harus menyamar misaki?”hikari memeluknya
dari belakang.
“ah! Dari mana kakak tahu namaku itu?”
“ibu yang cerita, kalau tidak.... mungkin kedokmu
sudah ketahuan ya?”
“aahh.. uum...”
“dan.. kakak rasa cowo itu tampan juga, kau cocok
sekali dengannya hahahahhaha”tawa hikari.
“jangan meledekku, apa maksudnya itu”
“kau menyukai diakan, makanya kau menyamar jadi
laki-laki seperti ini! Haduuuhh kau benar-benar gila misakiiii!”
“pasti ini yang
dikatakan ibu ==)”. . . umm.. i-itu..”
“sudahlah, cepat atau lambat, kakak yakin kau pasti
akan ketahuan.”
“ha!! Doanya jelek sekali sih!”
“kakak mau yang terbaik untukmu, bukan tahan dalam
kebohongan seperti itu..”
“tidak perlu
dijelaskan. Aku juga sudah tahu”ucap misaki dalam hati.
“ngomong-ngomong apa yang kakak lakukan disini?”
“berkunjung! untuk melihatmu khususnya”
“=.= kenapa tidak bawa keponakanku?”
“dia tidak mau ikut, lagian kalau tadi dia ikut. Akan
jadi apa kedokmu itu heh”
“heeehh!! .. =.= benar juga ya..”ucap misaki.
Di halaman belakang rumahnya,
Misaki mendengarkan instrument sambil bernyanyi..
“kenapa setiap
bernyanyi ini aku ....”
*plaakkk*
“ehh??”misaki menoleh siapa yang menepuk punggungnya.
“kakak?? -.- ada apa?”
“lagunya enak sekali kau nyanyikan.”
“haa?? Benarkahh??... ibu tidak pernah memujiku”
“hmm mungkin dia ada benarnya juga”
“apa??!”
“lirik yang kau nyanyikan itu, untuk pria yang
tadikan? Sekarang aku tahu kenapa kau benar-benar menyukainya”
“... -.- haduhhh!! Ini bukan seperti yang kakak
bayangkan”
“jadi apa?”
“aku ikut lomba menyanyi tingkat nasional”
“ha? Kau gila!. Jangan membuatku malu misaki”
“hey! Bukannya tadi kakak bilang aku cocok menyanyikan
lagu ini”
“hemm.. kalau begitu kau harus bernyanyi dari dalam
hatimu. Dan kau harus yakin kau pasti bisa”
“. . .aku paham sekarang.”
“Kapan lomba itu ?”
“lusa kak..”
“baiklah. Kakak akan datang untuk melihatmu!”
“tidak perlu. Aku tidak konsentrasi nanti”
“haaa kau akan ku beri dukungan!”
“haduh. Akan
jadi apa aku nanti”pikiran misaki negative.
*jreeeenggg-jreeeeng*
Len hanya tersenyum melihat gitarnya.
Keesokan harinya ..
H-2
“wah sepertinya Great Hall Akan sangat ramai besok
ya”ujar rio.
“iya..”
Mereka melihat orang-orang yang sedang melakukan
persiapan untuk perlombaan besok.
“hey yuta, besok kau akan menyanyikan lagu apa? Aku jadi
penasaran”ujar rio.
“lihat saja besok”
“genre yang kau nyanyikan apa?”
“lihat saja besok”
“haaah, sudah ku tebak! Pasti kau akan menyanyikan
lirik cinta, yang akan kau berikan sindiran untuk ishihara dan len”rio tertawa.
“kau bilang apa barusan rio?”len baru saja datang.
“e..-eh.. len.. heheh, tidak ada kok!”
Len langsung meninggalkan mereka.
“makanya rio kau jangan berbicara yang tidak-tidak”
“habisnya, dia seperti menyembunyikan sesuatu di masa
lalu”
“itukan urusannya, kau urus saja urusanmu sendiri”
“haaa kau juga sama menyebalkan dengan dia”rio pun
beranjak pergi kekelasnya.
“aku tidak tahu
.. apa yang akan terjadi nanti”yuta hanya senyum sendiri.
“hai yuta..”ia melihat ara ada dibelakangnya.
“ara..? sedang apa disini?”
“aku mau lihat panggungnya. Ah! Besok. Apa yuta akan
tampil disana?”
“iya itu benar. Doakan aku ya..”
Mereka Berbincang-bincang sambil berjalan.
“um! Pasti!, yuta, apa len juga ikut lomba?”Tanya ara.
“tidak ara. Dia tidak ikut.”
“dari semua
perbincangan pasti dia akan menanyakan tentang len . padaku.... hem, ha??! Hei,
kenapa dia harus Tanya padaku, bukannya mereka pacaran”
“begitu ya”balas ara.
“kenapa? Kenapa wajahmu jadi murung?”
“ah! Tidak ada apa-apa yuta”
“aku tahu, memang sangat disayangkan kalau dia tidak berpartisipasi.
Apalagi dia punya bakat jadi musisi, bukan begitu ara?”yuta menunjukkan senyum
hangatnya.
“yuta
benar-benar orang yang berbeda, bahkan dia tidak dendam pada Len”
“i-iya yuta..”
“kalau begitu, aku permisi ara. Semoga harimu
menyenangkan”yuta senyum padanya. Dan pergi.
Ara hanya mengangguk dan senyum pada yuta.
*Deg..Deg!!*
“ah,, aku
kenapa? ... kenapa aku jadi berdebar-debar seperti ini”ara terkejut akan
sesuatu hal yang terjadi pada dirinya.
“a-apa i-ini.. a-apa aku..?”ia melihat yuta yang sedang berjalan.
“t-tapi...
kenapa...bisa?”
Dikelas,
“baiklah anak-anak, besok lombanya akan berlangsung,
jadi besok sekolah di liburkan”
“HURAAAAAYYY!!”
“=_=) ah, guru harap kalian sukses besok yang ikut
lomba ya”
“iya pak!”
“jadi bapak ingin tahu nih, siapa yang dapat gelombang
pertama?”
Yuta tunjuk tangan besera rekan-rekannya yang menjadi
gelombang pertama.
Ah baiklah, lalu gelombang ke 2?
...
Um..bagaimana gelombang 3?
.. “tidak ada gelombang ke tiga dikelas kita ya?”Tanya
gurunya,
“. . .”len hanya diam.
“kalau begitu ! besok kalian harus semangat!!”
“YEAH!!”
“ah, yang tidak ikut lomba, datang dan dukung teman
kelas kalian, oke!”
“iya pak!!”
“baik pelajarannya saya mulai”
Sepulang sekolah,
“semoga berhasil besok yuta”ucap len di gerbang.
“iya ,terima kasih len”yuta hanya senyum.
Len membalas senyumnya. “aku duluan”
“hati-hati...”yuta langsung pergi.
“len terlihat
seperti sibuk sekali”
Malam harinya.
Yuta berlatih di depan danau.
Len berlatih di perpustakaannya.
Keesokan harinya mereka mulai berkemas.
Karena urutan yuta yang ke 200an.maka dia pikir itu
urutan yang bakal panjang dan sampai sore.
“lebih baik aku harus persiapkan yang benar-benar
harus siap! Benar! Makanan! Aku butuh asupan makanan!”misaki mengunyah banyak
makanan.
*triiiiinngg*
“wah ternyata aku keren juga memakai pakaian yang
dibelikkan len untukku!”ia berkaca sambil berpose.
“aduhh! Bagaimana nanti kalau aku gugup!!”
“tidak!! Tidak!! Itu tidak boleh terjadi!!”
“hei misaki, kau tidak berangkat sekarang?”Tanya
hikari.
“kak? Jangan ikuti aku!!”
“aku akan datang mendukungmu”
“huft, terserahmu
saja kalau begitu”
Di Sekolah,
-Great Hall.
“baiklah peserta selanjutnya nomor 240!”
“ini dia Takigawa Rio!”
“yeaaaahh!! Ayo semangat rio!! Buat XI/K bangga
memilikimu!!”teriak siswa kelas XI/K.
“kemana dia? Dia tidak terlihat sejak tadi?”ucap Len dalam hati.
“umm.. Len?”
Len langsung melihat kesamping. “yuta! kau
dari.......”
“ah.. ara?, ternyata kau. Kukira yuta. Duduklah”
“iya len, ah, yuta mana?”
“aku tidak tahu, dia belum muncul dari tadi”
“len peduli
sekali dengan yuta, mereka benar-benar sahabat yang baik..”pikir ara.
“silahkan untuk tampil Rio!”
“terima kasih”
“Lagu ini, aku persembahkan untuk teman-temanku!”
*deeeeeeuuunnngg*
Ia mengambil micnya, dan mulai bernyanyi.
Dan yuta........
“huff..huff... kalau begini aku bisa telat!”
Ia berlari kearah stasiun.
“woahhh!! Rio keren sekali!!”
“terima kasih teman-teman!”
“baik peserta selanjutnya! 241, Hanasa Nagi!”
“ayoo
cepatlahh...”
*taptaptaptapta*
Yuta berlari dari stasiun menuju sekolahnya.
“baik! Selanjutnya! 242!”
...
“243!!!”
“huff..hufff..hufff!!... aaahh akhirnya aku sampai!”
“244!”
...
Yuta berlari kearah belakang great hall.
“hei yuta! Kenapa kau lama sekali! Kau tidak melihatku
tampil ya?”Tanya rio.
“uh.. maaf rio.. , aku telat. Sekarang aku lelah
sekali.”
Rio melihat nomornya yuta.
“haa? 245?? Wahh kau giliran selanjutnya!!”
“apa??!!! Cepat sekali!”
“dasar bodoh!, kau harus bersiap-siap sekarang!”
“um!!”yuta mengangguk.
“dan.. jangan permalukan XI/K ok..”bisik rio.
“sialan...
disaat seperti ini...”
“Baiklah! Peserta selanjutnya! 245!! Atas nama..,
Takahiro Yuta!”
“YEAAAHH! XI/K ! XI/K!!”
Yuta muncul di panggung. Dengan senyum yang lebar.
“hahahahha dia tersenyum lebar sekali! Kuharap dia
tidak buat malu”ujar salah satu teman kelasnya.
“ah itu yuta!”kata ara.
“iya..,”len tersenyum.
Ara memerhatikan Len, “senyumannya.., aneh. Apa itu senyuman untuk teman?.. kenapa aku
merasa....., ah aku terlalu banyak berpikir”
“. . .semangat
yuta..”ucap ara dalam hati.
“baiklah! Ini dia persembahan dari Yuta!”
*music pun mulai dimainkan*
Yuta berdiri di depan mic.
┯“Zutto matteita no... ienakatta kedo,
tarinai hibi wo sotto umeru you ni waratteta...
Fureru dake de kowareta..,
yubisaki kara hanarete,
kieta...”
(*song by: Yui-You) please find the translate if you
want to know.
“lagu itu...”ara
memahami liriknya.
┯“sayounara anata wa wasurerareru hodo...
Suteki na yume wo mitai no..
Konna ni kirei na akari tomoshitara..
Utsu muiterarenai desho?? ”yuta melihat len pada saat itu.
“yuta
melihatku..”pikir ara.
“. . .”len hanya diam melihat yuta melihat ke arahnya.
┯ motto shiritai koto ikutsu mo aru no..
Nakushita wake janai..
Moto no basho e modoru dake..
Chigau hito wo ai shita..
Wakaru you na ki ga shite naita..
Sayounara.. anata wo wasurerareru hodo..
Suteki na yume nado nai wa..
Donna ni kirei na akari tomoshitemo..
Kagami no mae ni tachidomaru...┯
Jishin nante nai no..”┯
“a-apa yuta
sudah tidak menyukaiku lagi..”ucap ara dalam hati.
┯“kitto dare mo onaji hazu.
Anata no yokogao omoi dashiteita no..
Itsumade mo anata o wasurerarenai mama..
Yume no tsuzuki wo sagashita..
Kowai mono nante naku naranain da..
Atashi ni mo wakattekita wa..
Utsu muiterarenai desho??”┯
*clap-clap!!!*
Semuanya memberikan tepuk tangan yang meriah.
“Yuta!!! Kau hebat!!!”
“he... hikari!
=.= dia benar-benar datang”
Hikari melambai-lambaikan tangannya.
“woah itu penampilan yang hebat sekali yuta! Pasti
lagunya ini untuk seseorangkan?”Tanya mc.
“um..... i-itu.. pribadiku”jawab yuta.
“hahah sudah jelas sekali! Baik terima kasih yuta!,
peserta selanjutnya adalah 246! ......”
“wah, ternyata suaramu bagus juga.”puji rio.
Yuta hanya senyum padanya.
“selamat yuta”len mejabat tangan.
Ia dan ara berdiri di depannya.
“terima kasih len, tapi ini belum apa-apa.”yuta menjabat
tangannya.
“yuta.. suaramu tadi itu.. indah sekali..”puji ara.
“heheh terimakasih ara.”
Tiba-tiba hikari muncul dibelakang.
“hey yuta!”teriak kakaknya dari belakang.
“uh. Itu siapa yuta?”
“haduh... -,- dia itu kakakku..”
“ahh penampilan adikku ini bagus sekali!”hikari
memelukknya dari belakang.
“nah yuta! Ayo kita pulang! Kakak akan membuatkanmu
Sup kesukaanmu! Ayo!!”
“uhh iya-iya..”
“len, ara,, aku pulang dulu ya! Sampai jumpa!”
“hati-hati”ucap len.
Di perjalanan.
“wanita tadi yang bersama len itu?, pacarnya??”Tanya
hikari.
Yuta hanya mengangguk.
“ha!! Pantesan! Kau cemburukan?”
“tidak kok=.=”
Hikari hanya senyum, “kau pasti akan mendapatkan Len
seutuhnya suatu hari nanti”
“. . .”yuta hanya menatap kakaknya.
“aku tidak
berharap”ucapnya dalam hati.
Malam harinya.
-Di Perpustakaan.
Len memainkan gitarnya.
Tak ada orang yang tahu kalau
dia ikut berpartisipasi dalam lomba itu.
“lagu yang
dinyanyikannya... sambil melihat ke arahku..”
.....
“apa itu berarti
lagu yang ditujukan untukku?”
Setelah gelombang pertama selesai, gelombang kedua pun
dimulai.
Yuta datang ke great hall untuk mendukung temannya
yang ada disana.
“aneh, aku tidak
melihat len disini, apa dia sengaja diam dirumah?”pikir yuta.
Lalu tiba saatnya, sebelum gelombang ketiga dimulai.
Malam harinya.
---------------------------------------------
From: Len
Temui aku di depan Danau.
Tempat biasanya kau
selalu sendirian.
|
----------------------------------------------
Yuta mendapatkan text dari Len.
“ha.. dia tahu
darimana??..terlebih lagi
ini sudah pukul 10 lewat.”
“misaki kau mau kemana?!”Tanya ibunya.
“ah.. aku ingin membeli soda sebentar keluar.”
“besok saja! Ini sudah malam!”
“tapi bu, aku tidak bisa tidur sebelum aku meneguk
soda. Jadi tenang saja ya!” misaki langsung melarikan diri.
“MISAKI!!! Anak itu.. selalu saja..”
*tap..tap..tap..tap*
Ia melihat ada seseorang yang duduk di depan danau.
“LEN!”panggilnya.
Len pun menoleh ke belakang.
Yuta langsung duduk disebelahnya, ia memberikan len
soda.
“soda ini.. beralkohol?”
“malam ini kan dingin sekali, jadi itu bisa
menghangatkan badanmu len”
“terima kasih yuta”len membuka tutup sodanya dan
meminumnya.
“jadi kau ingin bicara apa?”
“besok kau harus datang ke Great Hall pukul 5 sore.
Ok”
“ha? Besok??! Tapi kan.. anak kelas kita. Tidak ada
jadwal bernyanyi besok.”
“....pokoknya datang saja...”
“ha?? T-tapi kenapa?”
“... jangan lupa datang ya yuta!”len senyum dan
beranjak pergi dari bangkunya.
“HEI! Len!! Maksudmu apa”
Dia hanya melambaikan tangannya. Dengan tidak memperhatikan
yuta di belakang.
“maksudnya
datang untuk apa??... dia
menyanyi juga??...”
(!)
Yuta melihat Len lagi..
“d-dia ikut
lomba itu.. t-tapi sejak kapan dia mendaftarnya?”
“kenapa dia
hanya menyuruhku seorang saja?!”
“ah! Coba ku
Tanya joe dan yang lain”
Yuta mengirim sms pada teman-temannya.
From : JOE
------------------------------------------------------------------------
Haaa??? Aku tidak tahu kalau Len ikut
berpartisipasi.. =,=
|
-------------------------------------------------------------------------
From : Shotaro
-------------------------------------------------------------------------
Haa!! LEN IKUT LOMBA!!
Wah!! Ini kabar yang baik! Ok!
Aku akan beritahu
kelas kita untuk datang semua besok!
|
-------------------------------------------------------------------------
From: RIO
---------------------------------------------------------------------------
Len ikut lomba besok???????!!!
Wahh anak itu
mengejutkanku sekali!! Aku akan datang besok!
|
---------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya,
XI/K sudah mempersiapkan
pamphlet besar untuk mendukung Len.
Yuta berlari dengan
terburu-buru sore itu.
*tap-tap-tap-tap-tap*
“huff..huff..huf..”yuta masuk
ke Great Hall.
“hey yuta! Sebelah sini!”joe
mengajak yuta duduk disebelahnya.
Mereka pun duduk. “wah kalian
sudah disini lebih awal ya?”
“tentu saja, memangnya kau,
selalu terlambat”
“j-jadi Len belum tampil kan?”
“belum , aku belum melihatnya
dari tadi”
“hfft.. syukurlah, ini sudah
yang keberapa?”
“sudah yang ke 1998”
“(!) apa! .. sial aku lupa menanyakan dia nomor urut
berapa... t-tapi apa benar dia ikut lomba?=.= kalau sampai dia tidak ikut, bisa
mati aku..”melirik ke kiri kanan yuta kalau dia sudah mengundang teman-teman sekelasnya untuk datang.
“Baiklah!! Untuk Peserta yang
Terakhir tingkat SMA!”teriak mc.
“peserta terakhir??”yuta terkejut.
#========#
“ayooo!! Di daftar! Ini hari
terakhir untuk mendaftar!!”teriak orang promosi lomba.
“wah hari ini terakhir untuk
mendaftar!”kata joe.
“.. um, hey kalian luan saja,
aku mau ke toilet”kata len tiba-tiba.
“oh oke len!”
#==========#
“j-jadi!!.... waktu itu!!... d-dia bukan ke toilet, tapi mendaftar ini!!
Heuh! Dugaanku memang selalu benar!”yuta teringat yang kemarin-kemarin
terjadi.
*korban drama*
“kita panggilkan peserta
terakhir kita!”
“ini dia.. INOUE LEN!!!”
“YEEEEYYYYYYYY!!!”teriak XI/K.
Saat Len muncul di atas
panggung dengan gitarnya.
Len langsung melihat bangku
atas yang dipenuhi kawan-kawan kelasnya.
“(!!!) apa-apaan ini!!... k-kenapa mereka ada disini semua!!”
Len melihat yuta.
“pasti dia shock sekali melihat ini”yuta hanya memberikan senyuman.
“ini pasti karena dia, aku lupa untuk memberitahunya kalau mereka tidak
boleh ada disini”
“kusso”
“wah setelah sekian lama dari
tingkat SMA! , akhirnya kita melihat peserta terakhir kita, nomor 1200!”
“mana tepuk tangannya!”
(clap-clap-clap-clap)
“baik , namamu Inoue Len
benar?”
Len hanya mengangguk.
“jadi kau akan bernyanyi
menggunakan gitar saja?”
“iya..”
“lagu apa yang akan kau
nyanyikan?”Tanya mc itu lagi.
“... judulnya, Anata
(kamu)”jawab len.
“wahh sepertinya itu lagu
romantis ya!”ujar mc tersebut.
“baiklah len! Silahkan tunjukan
bakatmu!”
Len melihat Yuta..sekilas ia
berbicara sebelum bernyanyi.
“lagu ini.. ku persembahkan
untuk orang special.
Yang selalu ada untukku... dimana pun itu.. dan,
aku ....sepertinya
menyukainya”kata len sebagai pembuka.
“Woooooohhh! Len memberikan kode barusan!”ujar shotaro.
“hey yuta! Kau dengar apa yang
ia katakan??”Tanya joe.
“kau kira aku tuli?”yuta
melihat dengan tatapan tajam.
“wah siapa ya gadis itu?” ujar murid lain.
“sudah jelas itu pasti ara. Pacarnya sendiri”jawab murid lain.
“hmm kurasa itu sudah jelas sekali”kata joe lagi.
“orang yang selalu ada untukknya setiap waktu..?”yuta berpikir.
“ya joe, bodoh sekali dia, dia
pikir dia itu romantis apa”jawab yuta.
“ha? Apa kau yakin?, kenapa aku
tidak yakin ya,”
“kenapa tidak?”
“karena sebelum bernyanyi tadi
dia melihatmu sekilas”kata joe.
“l-lantas...!?”pipi yuta memerah.
“hehe tapi tidak mungkin len
punya kelainan kan..”kata yuta lagi.
“haha yuta!, kalau cinta itu
tidak ada yang tahu”
“t-tapi.. mana mungkin dia bisa
suka padamu yuta..”kata joe lagi.
“kau senang sekali membuatku
kege-eran ha Joe!!”teriaknya dalam hati.
Len mulai memetik gitarnya.
“wahh len keren sekali!”teriak
siswi kelasnya.
┯Nemurenakute...mado no tsuki wo
miagetta ,
omoeba ano hi kara..
sora e tsuzuku kaidan o hitotsu zutsu
aruite kitandane
nani mo naisa donna ni miwatashite mo..
tashikana mono nante..
Dakedo ureshii toki ya kanashii toki ni┯..
anata ga soba ni iru..
chizu saenai kurai umi ni
ukande iru fune o
ashita e toterashi tsukuzuketeru
ano hoshi no you ni
Len melihat Yuta waktu ia
menyanyi REFFnya.
Semua orang melihat arah mata
len. Dan itu pada Yuta.
Lampu sorot langsung mengenai
ke arah Yuta
Mune ni itsu no hi mi mo kagayaku
Anata ga iru kara..
Namida kare hatetemo taisetsu na
Anata ga iru kara
“he... k-kenapa ini?”yuta
kebingungan.
Arashi no yoru ga machi uketemo
taiyou ga kuzurete mo ii sa...
haaaa...aaaaaa----...
Tiba-tiba Len tersenyum pada
Yuta sambil memainkan gitarnya,
“Heee???!!”semua orang bingung
melihatnya.
modokashisa ni jyama o sarete
umaku ienai kedo
tatoe owari ga nai toshite mo
aruite yukeru yo
waktu itu Len menutup mata
sambil menyanyikan reffnya lagi.
┯ Mune ni itsu no hi mi mo kagayaku
Anata ga iru kara..
Namida kare hatetemo taisetsu na
Anata ga iru kara ┯
3x
Dan
lagunya pun berakhir dengan petikan gitarnya.
“woaaaaaaaahhhh!!!
Keren sekali!!!”semua orang berdiri dan bertepuk tangan.
“keren!!!”
“len
memang punya bakat menyanyi!!”
“. . .itu benar-benar luar biasa”yuta hanya tersenyum.
“apa
jangan-jangan orang special itu yuta?!”kata mizuki.
“hahahha
yang benar saja!, yuta kan laki-laki! Mana mungkin dia homo”jawab temannya
mizuki, reina.
“=...=
h-hei! Aku juga tidak homo!, lagian mungkin dia hanya seperti itu untuk pamer
padaku”jawab yuta.
“ahahahah
pamer bagaimana? Tadi dia juga senyum padamu yuta”
“dia memang aneh..”
“woahh
itu tadi penampilan yang sangat bagus! , pasti anak-anak di universitas akan
menjadikanmu lawan terberat len!”ujar mc.
“hahah
tidak”len hanya tersenyum.
“umm
tapi len, saat bernyanyi tadi,lampu sorot menyorot orang yang disana itu”mc
menunjuk yuta.
Seketika
lampu sorot pun kearah yuta.
“ah mataku!!”yuta menutup matanya.
“apa
dia orang specialmu?”Tanya mc.
Len memandangi Yuta lama.Semua
orang menunggu jawaban len shock.
“wah.. tidak mungkin”ujar siswi
lain.
“....hm
hahahhahaha! Dia hanya temanku!”kata len
tiba-tiba.
“a-aku
tidak homo”kata len lagi.
“syukurlah..”ujar
fansnnya len.
“Hahah
maafkan aku”kata mc.
“kalian
lihatkan, dia itu tidak homo”kata yuta.
“wahh
aku jadi penasaran siapa orang special itu, dan kenapa hanya kau yang ia
beritahu”ujar rio.
“.
. .”yuta hanya diam.
“kalau itu.. aku juga tidak tahu=.= mungkin
karena teman sebangku itu special baginya.”
Di
luar sekolah.
“hey
len! *joe merangkulnya* siapa orang special itu ha?”Tanya joe penasaran.
“iya
kami jadi penasaran, apa dia itu ishihara?”Tanya rio.
“....”len
hanya diam.
“yuta
dimana?”Tanya len.
“wah
wah! Orang pertama yang kau Tanya pasti yuta! , aku heran, apa jangan-jangan
kau beneran homo!”rio memanasi.
“=.=
aku hanya Tanya dia dimana? Gara-gara dia! Kalian ada disini..”
“kenapa?
Kau tidak mau kami datang??”Tanya shotaro.
“iya-.-”jawab
len ketus.
“ya
ampun kau ini”keluh shotaro.
“hahah
walaupun begitu kami sangat berterimakasih pada yuta, karena kami juga ingin
kau untuk tampil len”kata mizuki.
“kau
mencari yutakan? Dia pulang lebih awal”kata joe.
“ha?
Pulang lebih awal?k-kenapa?.. d-dia tidak mau menyapaku”Tanya len.
“manaku
tahu len.”jawab joe.
Len
memeriksa hpnya.
From : Yuta
Penampilanmu tadi benar-benar keren len.
Kau memang sangat berbakat heheh, maaf aku tidak
menemuimu sebelum pulang, aku buru-buru harus mengantar kakakku ke stasiun,
dia akan pulang ke Sapporo. Btw, selamat ya! ^^
|
“ada pesan...”
Len hanya tersenyum membacanya.
Keesokan malamnya,
Mereka merayakannya, dengan minum-minum di kedai mie.
“kanpaaaaaaiiiii!!!!”mereka bersulang.
“hei yuta, bukannya kau tidak suka minum?”Tanya len.
“um.. aku hanya minum ini sedikit. Lihat *menunjukkan
gelasnya*”
“baiklah ayooo kita minum”
*gulp-gulp-gulp*
Rio, joe , shotaro mabuk.
“haih mereka ini, baru minum sedikit saja sudah
mabuk”ujar len.
“iya itu makanya aku benci minum”kata yuta.
“yuta bantu aku angkat ke mobil!, mereka harus ku
antar pulang”kata len.
“ah iya len!”
Usai mengantar teman-temannya yang mabuk,
Len membawa yuta ke suatu tempat.
“hei. Kenapa kau tidak belok kanan?? Rumahkukan
sebelah kanan”kata yuta.
“siapa bilang aku mengantarmu pulang?”
“ha?!! J-jadi.. kau akan bawakan aku kemana?”
“lihat saja nanti, banyak Tanya”
“... *menelan ludah* mati aku..”yuta shock.
“nah.. sudah sampai..”
“EEEEHHHH!!...d-danau angsa?!!!”
“iya..”
“k-kenapa kau membawaku kemari!!”Tanya yuta.
“sudah ayo turun dulu”
“len!! .. apa
yang ia mau lakukan.. a-apa j-jangan-jangan.. dia itu beneran homo!! ..inikan tempat orang pacaran”yuta turun dari mobil.
Mereka berdua duduk di bangku depan danau.
“k-kenapa kau membawaku kemari?.. inikan tempat orang
pacaran”kata yuta.
“kalau begitu.. ayo kita pacaran!”len merangkul yuta.
“haaaa!!!! APA!!!”yuta terkejut dan melepas
rangkulannya.
“hahahah bukankah kalau sudah pacaran kita bisa kemari
kapan saja”
“.... j-jadi kau beneran
Homo?”Tanya
yuta.
“homo? Tidak. Aku normal yuta”kata len.
“lalu.. ada hal apa. Sampai kemari? Kau kenapa ha”
“aku hanya ingin cuci mata saja disini, pemandangannya
indahkan?”
“uh.. i-iya..”yuta terpaksa meladeninya.
“dasar Len aneh!”
“kenapa ini namanya Danau angsa? Aku tak melihat
seekor angsa pun disini..”
“hei
kau kenapa hari ini Len? Aneh sekali....=.=”
“eh..
seingatku saat kau bernyanyi kemarin, aku tak melihat ara”sambungnya lagi.
“. . .”
“kau kan pacarnya, kau tidak menyuruhnya datang??”
“. . .”
“hey kenapa kau diam saja?!!, yang anehnya lagi.
Kenapa kau hanya memberitahuku? Untuk apa ha?”
“. . .pikir saja sendiri”
“haa? ... emmm.. *memikirkan sesuatu* ahh!! kau sedang berantam dengannyakan?”
“. . .”len tetap diam.
“hmm sudahku duga, pasti terjadi sesuatu hal denganmu”
“kau ini tidak bisa berpikir dengan baik ya? Atau
otakmu ini sudah tidak bisa berpikir lagi?!”len mengetuk kepala yuta.
“ee... enak saja! Kalau begitu katakan padaku, dan
kata-katamu sebelum bernyanyi waktu itu..”
#========#
“lagu ini.. ku persembahkan
untuk orang special. Yang selalu ada untukku... dimana pun itu.. dan, aku.....sepertinya menyukainya”kata len sebagai pembuka.
#=======#
“siapa orang itu len?”
“....”len tetap diam.
“kau tidak menyuk-...”saat yuta berbicara len
memotong.
“tentu saja.!”....
“tentu saja, aku menyukai ara..”jawab len.
Yuta hanya diam dan terpaku.
“baik!, kalau begitu tebakanku benar!!! Heheh”yuta
hanya tersenyum.
“ku harap otakmu bisa berpikir dengan baik”ucap len dalam hati.
“bagaimana denganmu yuta? Apa kau sedang jatuh cinta?”
“ha!? A-aku..”
“...”len hanya melihat yuta.
“emm.. itu rahasiaku”kata yuta mengejek len.
“hey! Ayoo ceritakan padaku!”
“tidak!!”
Usai bercengkrama, len mengantar yuta pulang.
Di perjalanan,
“hey yuta, lagu yang kau nyanyikan waktu itu, itu
untuk siapa?”len bertanya yang aneh tiba-tiba.
(!)
“aku hanya nyaman menyanyikan itu”ucap yuta.
“bukan untuk ara?”Tanya len lagi.
“hem.. aku tidak tahu”
“jujur sajalah, kau ingin dia tahu isi hatimu kan?”
“...”yuta hanya melihat len.
“apa kau begitu mencintainya len?”Tanya yuta .
“sial, aku terbawa suasana ini lagi”ucap
yuta dalam hati.
“um...
m-maksudku.., apa kau begitu cemburu kalau nyanyianku itu untuk ara?! Ha?”alibi
yuta.
Kebetulan waktu itu sedang lampu merah. Mobilnya
berhenti.
Yuta
menatap Len. “aku tidak boleh terbawa
suasana itu lagi”
Len menatap yuta.
Wajah len semakin mendekat, tanpa sadar yuta hanya
menatap tanpa mengelak darinya.
“aku sudah tidak
peduli lagi..”len mendekati bibir yuta.,
“d-dia... ingin apa..???”yuta hanya diam
terpaku.
To be Continued...~